Berita

article

Beranda > Berita > Detail


Menilik Sejarah Kampung Domba di Kuningan

Mon Oct 05 2020

news

Desa Wisata Cibuntu di Kecamatan Pasawahan, Kuningan, memiliki kampung domba. Kabarnya, jumlah dombanya saat ini lebih banyak dari pada populasi warga di desa tersebut.

Itu karena hampir semua kepala keluarga di Desa Cibuntu yang berjumlah sekitar 280 kepala keluarga memiliki ternak domba. Saat ini jumlah domba di Desa Cibuntu diperkirakan mencapai 1.000 ekor lebih.

Awam (67) selaku Kepala Desa Cibuntu menceritakan awal mula desanya memiliki kampung domba dan jumlahnya bisa melebihi populasi penduduk.

Menurut Awam dulunya kandang-kandang domba milik warga berada letaknya tidak beraturan dan menimbulkan bau tidak sedap di lingkungan Desa Cibuntu.

Baru pada tahun 2010, secara bertahap kandang domba mulai dipindahkan ke tempat yang disediakan oleh pihak desa.

"2010 mulai dipindahkan, tadinya ada yang disamping rumah, di pinggir jalan. Kalau keluar pasti bau pesing jadi saya imbau warga untuk memindahkan ke tempat yang disediakan dari tanah desa," kata Awam saat ditemui di kediamannya Minggu (4/10/2020).

Menurutnya dalam memindahkan kandang domba milik warga Pemerintah Desa Cibuntu sama sekali tidak memberikan bantuan modal untuk membangun kandang baru.

Saat itu kata Awam, warga sadar betul bahwa kandang domba sudah semestinya harus dipindahkan ke lokasi yang jauh dari pemukiman.

"Mindahin kandang perlu dana besar tapi kita tanpa memberikan subsidi atau bantuan ke warga, jadi mereka sukarela memindahkan sendiri secara gotong royong," ucapnya.

Terlebih saat itu Desa Cibuntu tengah kedatangan mahasiswa dari Universitas Trisakti Jakarta yang sedang melakukan penelitian untuk menjadikan Cibuntu sebagai desa wisata.

Ia pun mengomentari terkait sebutan bahwa jumlah domba di Desa Cibuntu lebih banyak dibanding jumlah manusia. Menurutnya saat ini hampir seluruh kepala keluarga memiliki ternak domba yang jumlahnya terus bertambah.

Sedangkan warganya, banyak yang merantau ke luar kota untuk bekerja dan kuliah. Sehingga wajar jika jumlah manusia di Desa Cibuntu jauh di bawah jumlah domba.

"Sekarang banyak yang merantau terutama anak-anak muda kerja di luar kota, kuliah di luar kota. Jadi domba semakin banyak, penduduk semakin berkurang," ungkap Awam yang sudah menjadi kepala desa selama tiga periode ini.

Hewan ternak domba di sebuah kampung di Kuningan
Hewan ternak domba di sebuah kampung di Kuningan Foto: Bima Bagaskara

Meski begitu Awam mengakui kampung domba di Desa Wisata Cibuntu belumlah dikelola secara profesional. Padahal rencananya di tahun 2020 ini kampung domba akan dibenahi dengan pembangunan kandang secara seragam dan penataan lokasi.

Namun semua rencana itu harus ditunda karena pandemi covid-19.

"Ini memang masih sederhana, belum dikelola profesional. Rencana akan dilakukan pembenahan kandang agar seragam, tapi karena covid ditunda dulu," pungkasnya.



Tags :

#kampungdomba

#kuningan